Empat Kata Ajaib Hantarkan PIAUD IAIN Salatiga Juara

SALATIGA- Wajah mahasiswi bernama Indah Istiqlalia (20) cerah secerah sinar mentari pagi. Bagaimana tidak? Dia berhasil menyabet piala juara 1 lomba cerita bergambar tingkat nasional. Lomba tersebut merupakan acara gebyar PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini) Nasional yang digagas UIN Walisongo Semarang pada Senin (25/11) di ruang Auditorium lantai 2 kampus 3 UIN Walisongo Semarang.

Indah Istiqlalia tercatat sebagai mahasiswa aktif program studi PIAUD IAIN Salatiga angkatan 2018. Indah mengaku senang bisa menjadi kampiun dalam lomba cerita bergambar tingkat nasional ini. “ Kemenangan ini bisa saya raih karena sentuhan tangan dingin bapak ibu dosen di kampus di mana saya belajar ilmu PAUD, yakni Prodi PIAUD IAIN Salatiga. Terima kasih saya haturkan pada bapak ibu dosen atas kesabarannya mendidik saya hingga akhirnya saya bisa meraih juara 1 pada lomba cerita bergembar,” ujarnya.

Cergam yang mengantarkan Indah meraih juara 1 adalah berkisah tentang sosok anak yang bernama Zahra, ia adalah murid Ibu Arini di TK Harapan. Zahra adalah sosok anak yang baik.
Suatu pagi, ketika berbaris sebelum memasuki kelas, Zahra bersalaman dengan gurunya dan mengucapkan salam sambil tersenyum ceria. Ketika sedang makan bersama, Zahra tak sengaja menumpahkan air minum di buku Syifa, hingga Syifa menangis. Kemudian Ibu Arini mendatangi mereka dan mendengar Zahra yang berbisik merangkul sambil meminta maaf kepada Syifa.
Selanjutnya Zahra meminta tolong Ibu Arini untuk membantu membereskannya, dan Zahra pun tak lupa untuk berterima kasih kepada Ibu Arini. Dan keesokan harinya, Zahra pun mendapat hadiah dari Ibu Arini karena kemarin telah mengucapkan 4 kata ajaib, yaitu Salam, Maaf, Tolong dan Terima Kasih. Zahra sangat senang dan kini Zahra selalu mengingat empat kata ajaibnya setiap hari.

Menurut Indah, Cergam ini mengajarkan 4 kata ajaib bagi Anak Usia Dini yang sangat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Empat kata ajaib tersebut adalah “Salam, Tolong, Maaf dan Terima Kasih”. Dengan membiasakan anak menggunakan kosa kata tersebut, secara tidak langsung mengasah aspek-aspek perkembangannya, seperti perkembangan nilai Agama dan Moral, Kognitif, dan Afektif sehingga diharapkan anak menjadi generasi Islami yang berakhlakul karimah. Seperti Zahra yang kini selalu mengucap salam ketika bertemu orang lain, Zahra yang tak sungkan meminta bantuan,” ujarnya.

Imam Mas Arum, selaku Ketua Prodi PIAUD IAIN Salatiga sangat gembira dengan raihan prestasi mahasiswinya di ajang nasional tersebut. Dia memandang sebuah kemenangan laksana dewa Dyonisus pada kisah motologi Yunani. Dyonisus adalah penguasa pesta alias Dewa Anggur. Anggur bila dimakan secukupnya akan terasa nikmat, tapi bila berlebihan bisa memabukkan.
“ Jangan terlalu beruforia pada pesta kemenangan. Kemenangan cukup dimaknai sebagai pemantik untuk terus berkarya, berpikir “out side the box”, agar lahir prestasi-prestasi baru yang lebih spektakuler,” pesannya.

Imam menambahkan, bagi Prodi PIAUD IAIN Salatiga, kemenangan mahasiswanya ini bisa diambil iktibarnya yakni untuk terus memberikan pelayanan, pendidikan, pengajaran yang terbaik bagi mahasiswa PIAUD. Karena dengan cara itu Visi Misi Prodi PIAUD IAIN Salatiga akan terwujud, dan mampu melahirkan lulusan sarjana PIAUD yang siap berkarya kompeten di bidangnya dan berukir prestasi.

“Jadilah seperti kedua tangan yang diciptakan Tuhan sama bentuknya, tapi beda fungsi. Kendati beda, keduanya tak pernah menyakiti melainkan saling lengkap menyempurnakan. Sehingga dosen mahasiswa itu sebenarnya sama, yang beda hanya tugasnya saja. Meski begitu, dosen mahasiswa hendaknya seperti kedua tangan yang saling melengkapi agar lahir mahasiswa dan dosen berprestasi,” pungkasnya.