Visi Program Studi
Menghasilkan tenaga ahli dan profesional yang memiliki kemampuan dan kewenangan sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah dan yang sederajat.
Misi Program Studi
- Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang menghasilkan lulusan profesional sebagai pendidik pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah dan yang sederajat.
- Melakukan berbagai penelitian praktis maupun pengembangan keilmuan pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah dan yang sederajat.
- Melaksanakan pengabdian yang mendukung pemenuhan keterampilan dalam melaksanakan pendidikan secara profesional.
Tujuan Program Studi
Menyiapkan lulusan sebagai pendidik MI dengan ketrrampilan dan keahlian dalam hal pendidikan dasar keislaman dan kepribadian anak, serta mampu mengembangkan keahlian secara kreatif, produktif dan mandiri.
Sasaran Program Studi PGMI
Menghasilkan Sarjana Pendidikan Islam yang mampu menerapkan keilmuan dan keahliannya pada jenjang pendidikan dasar dengan menjunjung tinggi nilai-nilai intelektualitas, profesionalitas, dan spiritualitas.
Sejarah PGMI
Sejarah PGMI tak bisa dilepaskan dari sejarah institusional STAIN Salatiga yang awalnya adalah Fakultas Tarbiyah. Pilihan sebagai “tarbiyah” sejak awal berdiri menunjukkan keunikan lembaga ini dibandingkan dengan beberapa STAIN lain di Jawa Tengah. Berkait dengan Pendidikan Guru MI maka ada tiga periode sejarah yang dilewatinya. Pertama, periode awal berdiri tahun 1969 sampai tahun 1990, Fakultas Tarbiyah Salatiga adalah bagian dari IAIN Walisongo Semarang yang spesifik terfokus menyiapkan guru agama Islam di madrasah dan sekolah. Jenjang pendidikan yang ditempuh adalah Sarjana Muda dan Strata satu (S.1) Pendidikan Agama Islam, dan Pendidikan Bahasa Arab saja. PGMI, belum menjadi pilihan sasaran program di masa itu.
Periode kedua merupakan akar kelahiran PGMI yang berawal ketika pada tahun 1990 mulai dibuka program Diploma II program penyiapan guru kelas untuk Madrasah Ibtidaiyah dan Program guru agama Islam untuk SD/MI. Kelahiran jenjang pendidikan diploma dua (D II) tersebut dimaksudkan sebagai jawaban atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Keberadaan PGKMI/SD di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga terus berlanjut hingga saat ada perubahan status Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN Salatiga pada tahun 1997. Di saat itu, PGKMI/SD merupakan bagian progdi DII dari jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
Periode ketiga dimulai ketika tahun 2005 yang secara yuridis adalah masa peralihan dari benih yang telah disemai sejak bulan Juli tahun 2003, yaitu dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kehadiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan memberi sinyal kuat bagi semua Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk merubah sistem. Sinyal tersebut semakin kuat di penghujung tahun 2005 dengan kelahiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tentang Guru dan Dosen. Titik penting undang-undang ini adalah adanya keharusan semua guru adalah lulusan Strata 1. Imbasnya adalah adanya keputusan pemerintah untuk menghentikan pengadaan program Diploma II bidang kependidikan. STAIN Salatiga yang sejak awal berdiri commited terhadap persoalan keguruan tentu secara fitrah tergerak menjawab sinyal yuridis tersebut. Naskah akademik ini adalah representasi artikulasinya. Hal ini menjadikan pijakan untuk memulai kerja keras para pengelola dan senat STAIN Salatiga yang menghasilkan usulan pengajuan pendirian Program Studi PGMI Strata 1 pada tahun 2006. Dan akhirnya, turunlah surat izin penyelenggaraan Program Studi PGMI yang memulai aktifitasnya pada tahun 2007.
Pengelola Program Studi PGMI
Hingga periode ini (mulai 2007-2011), pengelolaan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga jenjang S.1 baru mengalami dua kali perubahan manajemen. Periode permulaan, yaitu tahun 2007-2010, Progdi PGMI dikawal oleh Drs. H. Ahmad Sultoni, M.Pd sebagai Kepala Progdi dan Ari Setiawan, M.Pd sebagai sekretarisnya. Merekalah yang meletakkan dasar arahan ke depan tantang Progdi PGMI sebagai salah satu program unggulan di STAIN Salatiga.
Periode berikutnya berubah seiring pemilihan Ketua STAIN masa bhakti 2010-2014. Resufle kabinet menghasilkan perubahan pengelola PGMI, yakni Drs Sumarno Widjadipa, M.Pd sebagai Kepala Program Studi PGMI, dan Miftachur Rif’ah Mahmud, M.Ag sebagai sekretaris Program studi PGMI.
Program Kerja PGMI
Program Studi PGMI melakukan berbagai program kerja untuk menggapai tujuan yang diharapkan. Program kerja terdiri atas dua hal, yang pertama bersifat rutin sebagai bagian dari kerja pengelolaan kelembagaan, dan yang kedua berupa program kerja penguatan lembaga.
Program kerja rutin adalah program kerja yang dilakukan meliputi tugas-tugas khas lembaga, seperti rapat rutin pengelola harian; masalah kerja akademik seperti mengadakan sosialisasi program studi, perekrutan mahasiswa, pelaksanaan tes penerimaan mahasiswa baru, orientasi pengenalan kampus, penyusunan jadwal, mengadakan ujian, pelaksanaan munaqosah, wisuda, pemantauan kerja harian, dan tak lupa mengadakan praktikum-praktikum pengayaan berbagai keilmuan untuk mahasiswa. Adapun program kerja yang berupa penguatan lembaga dilakukan dengan mengejar target akreditasi yang diharapkan selesai tahun 2011 ini. Penyusunan borang, dan persiapan menghadapi visitasi dilakukan hingga saat ini.
Analisa SWOT atas Progdi PGMI
Setiap penyelenggaraan lembaga pendidikan senantiasa mempertimbangan aspek link and match. Artinya lembaga pendidikan dalam membuka dan menyelenggarakan program pendidikannya itu harus senantiasa menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat akan tenaga terdidik. Demikian juga dengan penyelenggaraan Program Studi PGMI. Jika dilihat secara makro, rasio antara jumlah peserta didik di Indonesia dengan ketersediaan tenaga pendidiknya belumlah berimbang. Jumlah siswa yang banyak menuntut ketersediaan guru yang banyak pula. Terlebih lagi dengan menjamurnya lembaga-lembaga pendidikan dasar keislaman yang dikelola oleh masyarakat. Gejala tentang kurangnya tenaga pendidik itu juga dirasakan di jenjang Madrasah Ibtidaiyah.
Realitas di atas dapat dimaknai sebagai peluang yang harus ditangkap oleh STAIN Salatiga, terlebih bagi Program Studi PGMI. Progdi PGMI bersiap menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi yang mencetak calon-calon tenaga pendidik yang siap pakai dan memiliki kapasitas dan religiusitas yang memadai.
Akan tetapi di setiap peluang yang ada banyak pula tantangan yang harus dihadapi. PGMI telah memiliki sekian sarana prasarana pendukung untuk mencetak guru MI unggulan. Meskipun harus diakui, masih dibutuhkan lagi tenaga-tenaga pengajar maupun laboran terlatih bagi mahasiswa ini agar mereka berkembang seperti yang diharapkan. Akan tetapi diharapkan dengan kerjasama yang solid dan program yang tertata rapi, maka tantangan yang ada justru akan makin menguatkan spirit semua pihak untuk melangkah bersama menuju PGMI masa depan seperti yang diharapkan.