SEMA FTIK GELAR SEKOLAH ADVOKASI: WUJUD KRITIS TRANSFORMATIF DI TENGAH PANDEMI
1 min read
Selasa (12/11) Senat Mahasiswa FTIK IAIN Salatiga gelar Sekolah Advokasi di Auditorium Gedung Ahmad Dahlan. Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari seluruh aktivis mahasiswa setiap prodi. Tema yang diangkat dalam sekolah advokasi adalah “Wujud Kritis Transformatif Mahasiswa di Tengah Pandemi, Responsif terhadap Mahasiswa melalui Serapan Advokasi yang Berkompeten”
Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan, Prof. Dr. mansur, M.Ag. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, sebab menuurut beliau mahasiswa sebagai agent of change haruslah memiliki sifat kritis. Sifat kritis itulah yang menjadi model pembangunan dan perubahan sebuah peradaban yang lebih maju dan inovatif. Salah satunya adalah tentang peran mahasiswa dalam advokasi, mahasiswa haruslah menjadi seaorang pioner dalam mengawal semua kebijakan terkhusus saat masa pandemi.
Narasumber yang diundang dalam kegiatan ini adalah M. Yusuf Khumaini, S.HI., M.H. beliau menjelaskan bahwa advokasi merupakan serangkaian gerakan sistemik terorganisir yang dilakukan secara sadar dengan tujuan perubahan sosial. Peran mahasiswa dalam advokasi adalah sebagai agent of change, penjaga nilai-nilai, iron stock, kekuatan moral, dan juga sebagai pengontrol sosial. Beliau juga menyampaikan bahwa untuk menyampaikan advokasi diperlukan sebuah pengetahuan dan kesadaran. Penyampaian advokasi juga tidak selalu dilakukan oleh pratisi hukum, namun seluruh elemen masyarakat pun dapat menyampaikan advokasi.
